Menenangkan Ego bukan Memenangkan Ego
Percayalah. Bahwa siapapun yang dipasangkan sebagai partner kerja kita dikantor, di organisasi, di kampus, mereka didatangkan untuk membantu kita menjadi lebih baik
-Ainum Hidayah
Ego yang cukup tinggi seringkali membuat kita merasakan kecewa yang luar biasa bila ketemu sesuatu yang tidak sesuai harapan ataupun ketemu sesuatu yang benar-benar tidak diharapkan. Kecewa ini lah yang membuat kita perlahan enggan masuk ke lingkungan baru. Betah dengan lingkungan lama. Dunia yang luas dan dihuni oleh bermacam ragam akan membuat kita bertemu dengan orang banyak. Yang mungkin saja salah satu atau banyak hal yang terjadi, ada bagian yang tidak kita sukai. Ditambah lagi jika kita harus beradaptasi dengan orang-orang baru, lingkungan kerja baru, teman baru, dan sebagainya.
Hidup ini memberikan kita kesempatan untuk mencicipi nikmatnya perbedaan. Dalam perbedaan tersebutlah kita akan memahami sudah sedewasa apa diri kita sendiri. Kita pun akan menemui warna yang berbeda untuk melengkapi warna hidup kita. Perbedaan lah yang akan mengajarkan kita saling membutuhkan. Sayangnya, seringkali hati kita sempit atas penerimaan dari perbedaan yang ada. Kita selalu ingin –terlihat- unggul dalam banyak hal, sampai lupa bahwa orang lain berkesempatan juga untuk unggul. Kita selalu ingin pendapat kita lah yang terbaik, sampai lupa bahwa orang lain juga punya pendapat yang mungkin lebih baik dari pendapat kita
Ketika kita melihat bahwa hanya kita lah orang yang paling berhak dalam segala hal, segera periksa. Perlukah ego kita saja yang dimenangkan? Ketika kita merasa bahwa orang lain tak boleh melebihi kita, segera periksa. Perlukah ego kita saja yang dimenangkan? Ketika kita mengira hanya diri kita yang paling dari segala paling, segera periksa. Perlukah ego kita saja yang dimenangkan?
Maka benarlah, dalam pertemuan-pertemuan dengan banyak orang kita perlu menenangkan ego bukan memenangkan ego yang membuat orang menjauh dari kita. Saat ego mulai merajai perasaan, ingat selalu akan ada jalan untuk kembali. Menginsyafi kesalahan, menyadari kekhilafan, melemaskan ego untuk saling bermaafan. Setiap dari kita perlu sedikit menyadari bahwa dalam hidup ini bukan ego yang berjalan didepan. Biarkan ego dibelakang, membututi perjalanan kita.
--------
📷 Source : Unsplash
Komentar
Posting Komentar