Rasanya Rindu


Belakangan ini merasa kehilangan kata-kata. Rasa-rasanya sangat sulit mengungkapkan. Semuanya jadi bertumpuk hanya ada di kepala. Jadilah isi kepala ku sungguh berisik tapi aku gak mampu menuangkannya ke dalam cerita

Dulu, rasanya begitu mudah menemukan hikmah lalu mudah pula menuliskannya. Setiap kali ku buka kembali tulisan-tulisan kumpulan hikmah yang pernah ku tulis, ada rindu yang menyesakkan -rindu pada diri sendiri

Ternyata benar, kehilangan diri sendiri lebih mengerikan dibanding kehilangan suatu barang yang kita cintai

Sepertinya aku memang sangat rindu menulis lagi. Tapi aku selalu menahan diriku dengan mengatakan, "apakah kamu akan lega setelah menuliskannya di media? Apakah ini layak kamu tulis di media? Atau kau tak perlu menuliskannya. Biarkan ia berisik dan tenggelam dalam berisiknya"

Tolong, rindu ini menyiksa. Seperti halnya perasaan yang tak sampai lalu berusaha untuk terus digapai.

Berisikku dalam kepala tak cukup mengobati. Kini dan nanti, aku berusaha kembali. Memulai lagi.

Rabbi habli hukman wa alhiqni bishshalihiin~

Komentar

Postingan Populer