Ocehan Imaji (2)
A : Boleh nyerah aja gak sih?
B : Enggak
A : Kenapa?
B : Dalam buku Teman Imaji, katanya menyerah bukan bagian dari berjuang.
A : Jadi harus terus jalan nih?
B : Iya. Selesaikan dengan baik yang uda dimulai dengan baik
A : Indikator penyelesaian baik itu gimana?
B : Hmm...
A : ???
B : Ikhtiarnya baik. Akhirnya baik. Terlebih enggak lupa melibatkan Allaah. Pastikan bertanggungjawab hingga akhir, enggak lari dengan meninggalkan begitu aja
A : Apa nilai yang gak baik termasuk ke dalam penyelesaian yang buruk?
B : Enggak.
A : Kan nilai bisa jadi tolak ukur dari ikhtiar yang uda dilakukan
B : Iya, tapi bukan sebagai satu-satunya tolak ukur
A : Apa lagi?
B : Proses
A : tapiii......
B : Angka yang tercantum memang sebagai penilaian dari ikhtiar kita, tapi bukan satu-satunya penilaian. Masih ada proses yang perlu kita hargai, perlu kita apresiasi, perlu kita syukuri dan perlu kita ambil hikmahnya. Intinya, penilaian yang baik itu seimbang antara ikhtiar dan tidak mengesampingkan angka. Berapapun nanti angka yang tertera, sudah menyerahkan terlebih dahulu padaNya dengan legowo sebagai ketetapan hasil dari ikhtiar
A : tapiii kan sedih juga kalau nilainya gak baik padahal ikhtiarnya uda sebegitunya
B : Manusiawi sih. Gapapa sedih. Jangan lama-lama. Terima dengan hati terbuka. Teliti dengan betul hikmah yang terselip di setiap proses yang uda dilalui
A : Kalau ada yang kecewa gimana?
B : Memang hidup ini selain memenuhi ekspektasi diri sendiri, ada orang terdekat yang menaruh ekspektasi juga pada kita. Kalau ikhtiar kita maksimal, kecewa itu takkan ada, sebab kita lebih memaknai ikhtiar dibanding angka
A : Apa aku uda memaksimalkan ikhtiar?
B : hhmmm...
A : Ada aja yang dirasa masih kurang. Kurang sempurna lebih tepatnya, meski gak pernah mencapai kata sempurna
B : hhmmm...
A : *hiks
B : Menyempurnakan ikhtiar itu perlu, biar enggak setengah-setengah. Kita yang tahu batas diri kita. Kadang menerabas batas untuk menembus lebih banyak dinding ketidaktahuan kita juga perlu. Jangan batasi ikhtiar hanya karna lelah dan merasa payah.
A : Harus berusaha lagi ya?
B : Iya. semangat !
A : Yosh !
B : :) *Senyum di depan kaca
--
tolong catat ini sebagai bagian dari ikhtiar hambaMu untuk mendekat padaMu
Allaahku,
bahu-bahu yang mulai rapuh, doa-doa yang semakin erat direngkuh, serta cucuran peluh, tolong mudahkan siapa saja yang kini tengah berjuang
Allaahku,
Kuatkan. Mudahkan. Kuatkan. Semua ini memang akan berlalu ya Allaah, tapi kami memohon sebelum berlalu, izinkan kami menjalaninya dengan ikhtiar terbaik kami hingga mampu menyelesaikan dengan baik. Sebab hal yang paling mengerikan dalam hidup adalah sesal. Kami tak ingin menyesal karna menyia-nyiakan kesempatan yang Engkau beri
Allaahku,
yassirlanaa
--
Dari Ririn kepada Ririn
Semangat buat diri kita sendiri.. yosh!!! Lanjut kan yang sudah di depan mata
BalasHapusYok bisa yok. yok mangatsss yok !
Hapus😭😭semangat untuk kita yang sama sama berjuang
BalasHapusmoga gusti Allaah berkahi yak, dicatat jadi amaal :")
Hapus