Dipakai Ya~

 Kalau sudah beli dengan uang yang tak sekedar kertas bernilai namun berharga hasil jerih payah baik diri sendiri maupun orang yang menyayangi kita, dipakai ya.

Salah satu tanda bertanggungjawab ialah mengenakan dan menjaga barang yang menjadi milik sendiri maupun orang lain, dipakai ya.

Pemberian orang lain memang tak begitu mahal, sebab ukurannya tidak dari segi mahal atau murah. Melainkan rasa bahagia sekaligus syukur yang mengalir saat menerima. Serta keikhlasan sang pemberi. Jadi, jangan lupa dipakai ya.

Lemarimu sudah sesak. Sebagian meminta hak. Menjerit iri ingin juga dikenakan tak hanya diletak tergeletak. Pakailah, dipakai ya.

Yang usang tak boleh sekedar jadi kenang. Pakailah, dipakai ya.

Yang paling diinget sebelum membeli pakaian baru ialah bertanya ke diri sendiri, "kalau nanti pakaian ini uda gamauk dipakai lagi, akan dikemanakan ya?". Trus, "baju-baju di lemari uda dipakai semua atau belum ya?". Hmmm. Kadang berujung gak jadi beli. Gak jarang juga malah memutuskan untuk enggak jadi beli.

Sebenarnya, akutu paling suka banget sama pakaian yang tunik (kemeja panjang) plus rok. Jilbab dan kaos kaki mah gak ketinggalan ya. Jarang suka yang bergamis. Bukan enggak suka sih. Lebih nyaman dan ngerasa percaya diri aja kalau kalau pakai baju potongan (((kaos or kemeja plus rok))).

Bahkan dulu sebelum wis-sudah dan memasuki drama dunia pasca kampus, aku hampir gak pernah pakai baju gamis kalau ke kampus. Setelah wis-sudah, gabung dengan orang yang berdresscode gamis, ya mau gak mau mesti ikutan gamis.

Sejak itu pula, aku mulai beli gamis. Temen-temen ku sempat kaget. Ehehe. Ya begitulah. Manusia tumbuh dan berubah. Gak hanya gerak dan laju jalan aja, tapi pola pikir dan gaya hidup pun begitu.

Satu hal penting sih dalam bergaya; sederhana aja. Gak boleh mewah sampek berlebihan.

Komentar

Postingan Populer