Yang pertama, Yang Selalu Ada

Selalu ada yang pertama untuk mengawalinya
Selalu ada yang pertama untuk tahu selanjutnya
Selalu ada yang pertama untuk bisa melangkah laju hingga mengangkasa
Selalu...
Selalu ada yang pertama, terutama perihal cinta




Sedang berusaha mengingat, sejak kapan aku bisa mendefenisikan cinta dengan penerimaan yang ku miliki saat ini. Terlebih dengan rasa syukur. Entah sejak kapan aku menyadari sepenuhnya kondisi. Mungkin sejak aku mulai berdamai tanpa membandingkan. Entahlah.

Tapi yang jelas, siapa saja ketika ditanya tentang cinta pertama, maka muara pikiran tertuju pada mereka yang tak pernah menganggap kita makhluk yang sudah berusia dewasa. Kita tetap akan menjadi anak kecil bagi mereka. Saat usia mereka kian bertambah, maka kian banyak pula perhatian yang harus kita curahkan pada mereka; meluangkan waktu duduk bersama mereka, menanyakan kabar mereka, dan sebagainya.

Ya, mereka yang tak pernah ada kata lelah dalam berjuang :") Mereka lah ayah dan ibu kita. Dulu bagi ayah dan ibu kita, menjadi seorang guru, menjadi dokter, menjadi penyanyi, menjadi orang berprofesi lainnya adalah hal yang sangat mereka impikan. Sekarang bahkan sejak kita hadir di dunia ini, defenisi impian mereka menjadi lebih sederhana dan bermakna, seperti;
Kalian sehat, tak merasa kesakitan apa pun, adalah impian ayah ibu.

Yak, cuplikan dari salah satu episode drama korea Reply 1988 memang nyadarin aku banget mengenai ayah dan ibu. Barangkali, kalau mereka tak mencurahkan cinta, kita takkan mengerti darimana asal cinta itu berada. Meski cinta yang ayah dan ibu berikan tidak melulu berupa ungkapan "Ayah dan Ibu sayang kamu". Terkadang diganti dengan kalimat, "kamu sakit apa? uda minum obat? ini ini obatnya, diminum ini. makan dulu ya." atau sesering, "hati-hati ya di jalan".

Kita memang bukan cinta pertama ayah, karna ada ibu yang menjadi cinta pertama ayah. Begitupun sebaliknya. Tapi segala rasa cinta ayah dan ibu melimpah ruah kepada kita.

Kita memang bukan cinta pertama ayah dan ibu, sebab ada cinta kepada kakek dan nenek yang sudah lebih dulu ditumpahkan oleh ayah dan ibu. Namun kita adalah makhluk yang sudah pasti menempati ruang cinta ayah dan ibu.

Di butir peluh keringatnya ayah, ada nama kita yang tengah diperjuangkan untuk mengambil kesuksesan-kesuksesan diimpikan. Di lirik doa ibu, tanpa kita minta, selalu ada nama kita.

Semoga cinta pertama kita diberikan usia taat yang panjang, menemukan kita di syurga, berkumpul bersama :")


Komentar

Postingan Populer