Ingat-Ingat Hari Ini
Nanti bila kamu datang ke hidup orang lain, beritahu alasannya. Hingga nanti, kamu harus berhenti, beritahu alasannya.Jangan siksa mereka menebak lanjutan cerita -@nkcthi
Setiap kita pada masanya ditinggalkan juga meninggalkan dengan kepergian, yang menyisakan kenangan berupa ingatan di hidup orang lain. Satu hal yang sering menyiksa, ada pertanyaan yang masih menggantung di antara celah hujan akhir-akhir ini. Yang hampir tak pernah terlewatkan untuk dirapal dalam doa. Pertanyaan yang terus berputar di dalam riuhnya pikiranku. Terus ku harap jawabannya. Aku penasaran bagaimana aku ketika sampai di titik bertemu jawaban. Apakah aku bisa menerima segala kemungkinan yang berisik di dalam kepala ku? Entahlah. Hari ini memang pelik. Berputar di roda pertanyaan.
Kalau hari ini terasa melelahkan, luaskan rasa syukur selalu. Bersyukur karna sedang dan akan telah melalui hari ini. Bersyukur karna nanti akan ada waktu kita merindu dan ingin menarik diri ke masa lalu;hari ini.
Kadang pengen nangis. Kadang pengen teriak. Kadang pengen udahan aja. Kadang juga berusaha ingat ingat niat melakukan ini semua. Kadang malah menangisi diri, bertanya kenapa mengeluh dan mau nyerah padahal sebelum berada dan menjalani hari ini, pernah meminta dengan lirih untuk menjalani hari-hari yang menyibukkan hingga tak banyak waktu luang. Ternyata manusia memang selemah ini. Rasa-rasanya kalau ada hal yang mau dikeluhkan, aaada aja yang tak disyukuri. Dari hal kecil sampai besar. Itulah sebabnya sabar dan syukur harus menemani perjalanan kita. Supaya tak terbuai dengan mengeluh sampai lupa cara bersyukur.
Orang yang paling merugi ialah orang yang memulai harinya dengan mengeluh; kenapa pagi begitu cepat, kenapa hari ini hujan, kenapa makanannya itu-itu aja, kenapa rekan kerja menyebalkan, kenapa cepet kali adzan, kenapa jalanan macet, gitu terus sampek turun salju di kota Medan.
Pernah mengeluhkan dengan bertanya seperti itu? Gimana rasanya? Berat? Banget kan. Iyak, berat banget. Kenapa alarm cepet banget ya bunyinya, ehh kok tetiba uda pagi. Trus semakin banyak runtutan drama mengeluh sepanjang hari. Hingga kita tak merasakan bahagia serta tak bisa mencicipi nikmat yang sudah Allaah berikan hari ini. Padahal kalau mau bahagia, kita hanya perlu bersyukur selalu. Syukurnya always on gitu.
Ingat saja, puluhan hari bahkan ratusan hari di depan, merupakan akumulasi dari langkah-langkah kecil kita hari ini. Jangan berhenti. Boleh berjeda. Tak boleh menyerah. Apalagi berputus asa. Nanti kita mengerti betapa kerasnya yang mesti kita jalani hari ini akan membentuk kita menjadi pribadi yang tangguh. Sebab sudah biasa terbentur. Sabar dan syukur selalu ya !
Komentar
Posting Komentar