Panutan


Kalau menaruh kagum pada manusia, hal-hal yang terlihat sempurna dalam takaran manusia masih punya cela. Kita akan terkejut saat aibnya tersingkap, saat kita mengetahui bahwa ia tak sesempurna yang kita kira. Saat itu pula rasa kagum kita luruh dan lenyap seketika. Menjadi bumerang bagi diri kita yang semula mengagumi tanpa jeda beralih tidak suka bahkan benci tak bertepi.

Itulah sebabnya menaruh kagum hanya pada yang sudah teruji kebaikannya dan dirasakan oleh umat hingga hari ini. Rasanya mungkin tak semudah mengagumi manusia yang tampak oleh mata, namun kenyataan hingga hari ini, tanpa perjuangannya menegakkan Dien, kita hanya manusia yang berada di kegelapan tak menemukan cahaya.

Siapa saja masih meneladaninya dalam berbagai sisi kehidupan. Baik dari sunnah yang dikerjakannya, strategi perang, cara menyeru kepada dakwah, dan masih banyak lagi.

Semoga ruang di hati kita terisi oleh namanya hingga kita mudah mengucap shalawat saat disebut namanya.

Komentar

Postingan Populer